Friday, November 30, 2018

Model Rias Pengantin Adat Jawa

Model Rias Pengantin Adat Jawa. Berbagai jenis gaya tata rias pengantin yang ada di Indonesia, setiap daerah memiliki ciri khas dan adat sendiri-sendiri termasuk riasan adat Jawa. Rias pengantin jawa ini mempunyai ciri khas tersendiri yakni ada riasan hitam di bagian dahi pengantin wanitanya. Selain itu berbagai jenis model tata rias pengantin serta busana yang dikenakan memiliki filosofi sendiri-sendiri. Hal tersebut dikarenakan karena adat Jawa sangat identik dengan kepercayaan tertentu yang masih melekat hingga sekarang ini. Rias pengantin adat Jawa serta busana yang dipakai memang terlihat selaras apabila dilihat secara keseluruhan. Namun jika dilihat dengan detail, pasti ada perbedaan meskipun sedikit.

Berikut adalah beberapa jenis model tata rias pengantin adat jawa yang biasa dipakai ketika pernikahan, yaitu :

Riasan Yogya Putri
Salah satu model tata rias pengantin khas Jawa yang dikenakan yaitu Yogya Putri. Ciri khas riasan ini adalah bagian rambut belakang disanggul serta menggunakan cunduk dan pelat gunungan pada bagian atas rambut. Ditambahkan bunga melati pada bagian bawah gunungan serta ada hiasan pada kanan kiri dan juga dilengkapi hiasan bunga. Riasan hitam pada bagian dahi memakai pinggiran warna emas. Untuk mempercantik telingan serta leher ditambah kalung dan anting serta aksesoris pada bagian lengan. Kemudian busana pengantin memakai kain batik ataupun jarik yang dikreasikan rupa serta diikat pada bagian atas perut.


      Riasan Yogya Paes Ageng



Riasan gaya Paes Ageng mirip dengan seperti Yogya Purti, namun untuk bagian rambut pengantin wanita dibiarkan menjuntai ke bawah. Sekarang ini pemakaian busana pengantin adat Jawa sudah mengalami perubahan seperti pemakaian kebaya panjang. Riasan ini tidak harus memakai kain yang dibalutkan seperti gaya yogya putri. Setiap pengantin bisa menentukan busana yang akan dipakai.
      Riasan Yogya Jangan Menir



Gaya riasan Yogya Jangan Menir biasanya memakai busana tanpa memakai dodot. Riasana ini tidak jauh berbeda dengan 2 macam riasan yang sudah disebutkan. Seperti adanya hijab yang sudah menjadi tren busana sekarang ini, pemakaian hijab pada riasan pengantin adat Jawa ini juga direalisasikan. Inner hijab hitam bisa dipakai sebagai penutup kepala. Oleh karenanya dengan memakai hijab pada riasan pengantin adat Jawa ini, perlu dibutuhkan penyesuaian busana yang dikenakan.
      Riasan Solo Bahasan



Riasan ini mempunyai perbedaan pada paesnya, paes solo tidak memakai pinggiran warna emas namun hanya memakai warna hitam. Ciri khas lain dari rias solo yaitu pengantin wanita biasa mengenakan kemben, kain dodot serta sampur. Selain itu pada proses ritual pengantin juga memakai kain warna merah. Riasan paes dibentuk pada godheknya jadi lebih lebar dan berbeda gaya Jogya. Bagian atas paes hanya memakai aksesoris ukuran yang lebih kecil serta bentuk berbeda dengan gaya Jogya. Cunduk yang dipakai lebih banyak yaitu berjumlah sembilan dan juga ada aksesoris bunga melati. Bunga melati ini ditempatkan di atas sanggul dengan memutar mengikuti bentuk sanggul serta menutupi bagian sanggul dibagian belakang.
      Riasan Solo Putri



Riasan Solo Putri mempunyai ciri khas yang hampir mirip dengan Solo Bahasan, yaitu memakai riasan hitam yang pekat di dahi. Gaya rambut yang pakai adalah gaya ukel besar yang ditambah dengan aksesoris bunga melati serta cunduk sisir dan cunduk pentul di bagian atas kepala. Kaitannya dengan busana biasanya memakai kain beludru hitam dengan tambahan benang emas. Hiasan benang emas ini dibentuk menjadi berbagai jenis kreasi misalnya suluran atau bunga. Untuk ukuran kalung yang digunakan lebih simpel dan kecil.


EmoticonEmoticon