Tuesday, August 28, 2018

Pernikahan adat sunda lengkap

Upacara adat sunda terbagi dalam 3 tahap yaitu :

  1. Upacara adat sebelum pernikahan.
  2. Upacara adat pada saat pernikahan.
  3. Upacara adat setelah pernikahan.

Dalam upacara adat sunda, baik itu Sunda putri, sunda siger atau sukapura ketiganya mempunyai upacara adat yang sama kecuali pernikahan adat sukapura terdapat upacara adat ngaras

Pernikahan adat sunda lengkap

  1. Upacara adat sebelum pernikahan
  • NEUNDEUN OMONG

Apabila seorang pria ingin mempersunting seorang wanita, pria tersebut atau orang tuanya tentunya ingin mengetahui lebih jauh tentang wanita yang akan di persuntingnya atau yang akan menjadi bagian dari keluarganya, apakah wanita itu sudah ada yang meminang atau belum. Maka pihak dari keluarga pria akan mengunjungi keluarga dari pihak wanita selain bersilaturahmi juga mengadakan pembicaraan mengenai wanita yang akan dipersuntingnya dengan menanyakan lebih serius tentang keinginan dari pihak keluarga wanita, setelah kedua belah pihak sudah mengetahui keadaan calon pengantin pria dan wanita, maka disepakati waktu untuk melamar calon pengantin wanita.

  • NAROSAN / NGALAMAR
Narosan atau ngalamar biasa disebut juga Nyeureuhan atau meminang, narosan adalah prosesi selanjutnya setelah neundeun omong yang telah disepakati oleh keluarga dari kedua belah pihak. Biasanya dari masing masing keluarga dari kedua belah pihak mewakilkan kepada seorang yang dianggap sudah berpengalaman untuk menjadi juru bicara dalam acara narosan ini. Yang biasanya dibawa pada saat narosan ini adalah lamareun atau sirih pinang selengkapnya serta seperangkat pakaian wanita sebagai pengikat. Sebagai simbol bahwa wanita yang dipinangnya sudah terikat dan tidak dapat menerima pinangan dari yang lain.

Menurut adat sunda pada jaman dahulu acara Ngalamar disebut juga Nyeureuhan dengan membawa sirih selengkapnya, yang mengandung makna :
  • bahwa agar keluarga dari kedua belah pihak dapat menjadi satu keluarga yang bahagia dalam ikatan kekeluargaan dan dapat menjalin silaturahmi dengan baik.
  • berharap akan seperti sirih selengkapnya, apabila disatukan menjadi makanan yang baik dan obat yang mujarab, dan diharapkan keluarga kedua belah pihak sama sama dapat menyesuaikan diri.
Pada acara ngalamar biasanya membawa uang yang tidak ditentukan besar kecilnya, hanya biasanya jumlah uang yang dibawa saat ngalamar menjadi ukuran berapa banyak uang yang akan di bawa saat seserahan dan biasanya sekitar 10 kali lipat yang dibawa pada saat ngalamar.

Pada waktu ngalamar juga ada yang memawa cincin meneng atau belah rotan,yang melambangkan kemantapan atau keabadian yang tidak akan lepas, sedangkan bundaran cincin melambangkan kasih sayang yang tidak beujung ( tidak ada habisnya ), Ada juga yang membawa cincin itu pada saat hari pernikahan karena jaman dulu tidak ada acara pertunangan.  Tunangan atau tukar cincin merupakan budaya barat yang sekarang banyak dilakukan oleh masyarakat kita.

Pada jaman dahulu tanda suatu pertunangan adalah dengan melakukan acara patukeur tameuh, yaitu penyerahan ikat pinggang yang terbuat dari kain pelangi atau kain polos berwarna hijau atau kuning emas kepada keluarga pihak calon mempelai wanita.

Pada acara ngalamar biasanya di lakukan pembicaraan untuk menetapkan waktu pernikahan, dan seandainya membawa cincin akan dipakaikan setelah acara akad nikah, meskipun antara wanita dan pria sudah ada ikatan namun belum disahkan jadi belum boleh melakukan hubungan suami istri dan hal itu sangat dilarang oleh agama.


  • SESERAHAN / MAWAKEUN


Seserahan atau Mawakeun adalah menyerahkan calon mempelai pria dengan membawa perlengkapan untuk pernikahan. Setelah acara ngalamar pihak calon mempelai pria melakukan persiapan dan mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibawa dan diserahkan kepada calon mempelai wanita, antara lain :  Uang, pakaian, perabot rumah tangga, perabot dapur, dan barang barang yang akan diserahkan diberi bentuk bentuk serta hiasan hiasan yang menarik, makanan dan lain lain. Begitu pula dari pihak calon mempelai wanita menyerahkan sesuatu kepada pihak keluarga calon mempelai pria sebagai tanda terimakasih, biasanya berupa seperangkat pakaian pria, dan yang lainnya hanya merupakan syarat saja juga tidak sebanyak yang dibawa oleh pihak calon mempelai pria.
Biasanya sebelum berangkat untuk acara seserahan, dirumah calon mempelai pria diadakan selamatan ( ngarasulkeun ).

Pada saat acara seserahan calon mempelai pria memakai pakaian setengah resmi dan membawa bingkisan bingkisan yang telah dipersiapkan dan berangkat dengan diantar oleh kedua orang tuanya juga sanak saudara, setelah tiba di kediaman calon mempelai wanita dan diterima dengan suatu penyambutan, kemudian diadakan tanya jawab antara kedua belah pihak keluarga calon mempelai dengan mewakilkan pada seseorang yang dianggap lebih banyak pengalamannya, biasanya di lakukan dengan bahasa siloka atau bahasa pujangga walaupun sebenarnya masing masing pihak sudah mengetahui maksud kedatangan rombongan dari keluarga calon mempelai pria.

Acara seserahan dapat dilaksanakan 1 hari, 3 hari atau seminggu sebelum hari pernikahannya.
Disamping itu pada saat acara seserahan sesuai dengan tradisi jaman dahulu biasanya di bawa pula alat alat untuk ngeuyeuk seureuh ( biasanya dilaksanakan malam menjelang hari pernikahan ). Pada saat sekarang ini ngeuyeuk seureuh dilaksanakan sesudah acara seserahan, apabila tidak ada acara ngeuyeuk seureuh seserahan di lakukan sebelum upacara pernikahan.


  • NGEBAKAN

Ngebakan artinya memandikan. dalam hal ini memandikan calon pengantin

Maksud dan tujuannya adalah :

  • mohon do`a restu kepada ayah dan ibudan para sesepuh yang telah sukses dalam rumah tangganya dan diharapkan akan terlimpah pengaruh pengaruh yang baik baik dari mereka
  • untuk mensucikan jwa raga calon pengantin yang akan berumah tangga, dengan harapan segala cita citanya akan terlaksana dengan lancar dan selamat

alat alat yang disediakan adalah :

  • air bunga setaman ( 7 macam bunga wangi )
  • 2 (dua) helai kain sarung1 (satu) helai selendang batik
  • 1 (satu) helai handuk
  • padupaan (parupuyan)
  • baju kebaya
  • payung besar (apabila akan dimandikan di luar)
  • lilin
biasanya acara ngebakan didahului dengan pengajian, dan biasanya yang akan ngebakan calon pengantin jumlahnya ganjil yaitu 7- 9 orang termasuk orang tua dan para sesepuh, yang pertama memandikan adalah ayahnya , ibunya kemudian dilanjutkan oleh para sesepuh, selesai dimandikan calon pengantin diluluri badannya dan di keringkan dengan ratus wangi.

  • NGENINGAN

ngeningan yaitu ngerik calon panganten,menghilangkan bulu bulu halus di wajah ( bulu kalong), kuduk, membentuk amis cau/sinom, membuat godeg dan membuat kembang turi

alat alat yang disediakan adalah :

  • pisau cukur atau pisau lipat
  • sisir
  • gunting rambut
  • pinset
  • air bunga setaman
  • pelita/lilin
  • pedupaan/paruruyan
  • kain putih/mori

Cara ngerik :

  1. pengantin didudukan di atas kain putih menghadap ke kiblat (barat) atau tempat yang terang
  2. sebelum memulai ngerik, rambut calon penganten diikat/disanggul ke atas guna memudahkan pelaksanaan ngerik
  3. kemudian ibu rias membaca do`a lebih dahulu, memohon kepada Tuhan YME agar sukses hasil karyanya dan keselamatan calon penganten beserta keluarganya. 
  4. pada jaman dahulu perias yang akan ngerik calon pnganten suka membaca jangjawokan (kata kata pepatah/nasehat) pada waktu ngerik kelopak mata dan membentuk berkata: ulah sok sa tingali tingalina, pada waktu membuat kembang turi rambut dipelipis sebelum dipotong diukurnya sampai sebatas mulut berkata : ulah sok sadenge dengena , dan pada saat ngerik rambut di atas bibir berkata: ulah sok saomong omongeunnana
Bagian bagian yang akan dikerik :
    1) dahi
    2) pipi kiri dan kanan
    3) hidung
    4) bagian atas bibir
    5) dagu
    6) telinga kanan sampai ke bawah rahang
    7) samping leher kanan
    8) kuduk
    9) samping leher kiri
    10) telinga kiri sampai bawah rahang
    11) kelopak mata serta membentuk alis


EmoticonEmoticon